Tidak Sepenuh dan Seutuhnya

Mentari pagi selalu menyapa ku dengan senyum nya
Tapi aku tak membalas senyuman ramah itu
Aku selalu menyapa dengan wajah penuh dengan beban
Entah siapa yang membuat beban di pikiran ku
Entah siapa pula yang selalu mengganjal di hatiku
Kadang aku ingin lari dari kenyataan
Pergi dan seolah lupa dengan semuanya
Namun aku tetap tidak bisa
Nama nya wajah nya kata-kata nya
Masih jelas dan selalu menghantui hari-hari ku
Aku tak tau harus seperti apa
Harus bersikap apa ke dia
Semua nya seolah susah untuk dihindari
Seolah susah untuk di pungkiri
Hati dan perasaan ku tak bisa ku bohongi
Dengan semua sosok ceria yang ku perlihatkan ke orang lain
Entah siapa yang harus menghindar dari ini semua
Aku telah mencoba mundur tapi kau seolah-olah ingin maju
Tapi kenyataan nya kau telah bersama orang lain
Dan aku cukup sebagai penonton disini menyaksikan mu
Tanpa banyak kata dan komentar
Cukup tetap diam dan melihat

Me-Relakan

entah aku yang tak mengerti
entah engkau yang tak mengerti
semua berasa seperti aneh di mata ku
sikap mu tingkah mu
seolah semua berisyarat terhadap ku
tapi itu seperti kamuflase mu saja
berusaha baik di depan ku tanpa di ketahui dia
dia yang telah kau pilih
yang nyata nya aku tak mengerti
cukup hati ini yang tau
cukup pikirinan ini pun yang tau
apa hal yang terjadi sebenernya
aku rela kau bersama nya
tapi aku tak rela jika kau menyakiti nya
cukup aku yang sakit
cukup aku pun yang mengalah
dan kau bahagia di dalam senyum mu dan senyum nya
dan aku menangis di balik senyuman ku kepada mu